Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning -MR)
Sebuah bentuk baru dari serangkaian tes pemahaman mekanikal (Mechanical Comprehension) Test. Namanya telah diubah untuk memperkecil kekacauan atau kekeliruan diantara bentuk-bentuk sebelumnya.Masing-masing soal berisi situasi mekanikal yang disajikan berupa gambar-gambar sekaligus bersama dengan pertanyaan dengan penyusunan kata yang sederhana dan soal-soal yang disajikan menggunakan istilah-istilah yang sederhana. Subtes penalaran mekanis ini sedapat mungkin diperlukan penalaran yang tepat dan logis. Subtes ini disusun berdasarkan pengalaman dari tes pemahanam Mekanikal dari Bannet.
Kegunaan pendekatan dengan penalaran dalam bidang mekanikal dan berhasil dengan tes yang mengungkapkan pemahaman mekanikal dan prinsip fisika dalam situasi yang bersifat umum.
Subtes penalaran mekanikal ini digunakan untuk mengungkapkan bagaimana mudahnya seseorang menangkap prinsip-prinsip umum fisika pada saat seseorang melihatnya dalam kejadian sehari-hari.
Siswa yang dapat mengerjakan subtes ini dengan baik, biasanya suka mencari dan menemukan bagaimana bekerjanya. Mereka biasanya memperoleh skors diatas rata-rata dalam mempelajari bagaimana mengkonstruksi, mengoperasikan, atau memperbaiki perlengkapan yang rumit. Skor penalaran mekanikal yang tinggi merupakan kenyataan tentang kemampuan dalam bidang Ilmu pengetahuan. Walaupun penalaran verbal (VR) dan kemampuan angka (NA) merupakan prediktor nilai-nilai ilmu pengetahuan alam dan permesinan di Perguruan Tinggi, namun skor penalaran mekanikal yang tinggi merupakan kenyataan tambahan tentang kemampuan dalam bidang ini.
Apabila ditemukan siswa memiliki skor tinggi pada tes ini tetapi tidak dalam penalaran verbal (VR) dan kemampuan angka (NA) ini akan menyulitkannya untuk mengikuti mata pelajaran yang berhubungan dengan permesinan. Disarankan baginya untuk mencari kesempatan bersekolah di SMK. Dan setelah lulus, orang yang cenderung memiliki skors minimal dalam penalaran mekanikal biasanya menjadi teknisi dalam bidang industri, mandor toko, dan spesialis montir.
Dan orang-orang yang memperoleh skor yang rendah dalam tes ini mungkin sedikit sulit bekerja atau tidak tertarik dalam ilmu-ilmu fisika dan mata pelajaran yang berhubungan dengan bidang teknik yang menuntut menggunakan keterampilan tangan. Karena banyak jenis pekerjaan usaha di pabrik yang memerlukan pemahaman mesin dan pemakaian kekuatan fisik lainnya serta keterampilan tangan.
Skors yang diperoleh wanita jauh lebih rendah dari laki-laki dalam tes Penalaran Mekanis (MR) dan Tilikan Ruang (SR). Bila ada wanita memperoleh skors tinggi pada tes ini dibanding dengan wanita pada umumnya, mungkin masih jauh lebih rendah dari rata-rata skors tes yang dicapai oleh laki-laki. Perempuan yang tertarik dalam bidang permesinan harus mengadakan konsultaso dengan konselornya untuk mengkonsultasikan persentil penataran mekanis (MR) dan tilikan ruangnya (SR) dalam memperbandingkan dengan laki-laki dan perempuan.
Contoh Butir Soal Subtes Kecepatan dan Ketelitian Kleretikal
Tilikan Ruang (Space Relation – SR)
Subtes tilikan ruang menyajikan satu kombinasi dari dua bentuk pendekatan terdahulu dengan pengukuran kemampuan. Kemampuan untuk membayangkan suatu objek yang dikonstruksi dari suatu gambar dalam suatu pola yang telah sering digunakan dalam tes visualisasi struktural. Demikian pula, kemampuan untuk membayangkan bagaimana objek akan tampak jika diputar-putar dalam beberapa cara tertentu yang telah dipergunakan secara efektif dalam oengukuran persepsi ruang. Tipe soal menggunakan kombinasi fungisi tipe-tipe terdahulu, karena kedua faktor penting dipertimbangkan dalam penggunaan perumusan kemampuan untuk berpikir dalam hubungan dengan ruang.
Sifat-sifat yang menonjol dalam soal-soal ini, yaitu manipulasi objek-objek dalam ruang tiga dimensi. Bentuk-bentuk soal yang ada hubungannya dengan ruang dua dimensi tidak digunakan, karena relatif sedikit memberikan kesempatan bula hanya persepsi ruang dua dimensi yang penting.
Subtes tilikan ruang mengungkap yang berhubungan dengan benda-benda yang konkret melalui visualisasi, juga dapat mengungkapkan bagaimana baiknya seseorang dapat membayangkan atau membentuk gambar-gambar mental dari objek-objek padat hanya melihat rencana di atas kertas yang rata, dan bagaimana baiknya seseorang berpikir dalam tiga dimensi. Selain itu, tilikan ruang juga mengungkap kemampuan seseorang untuk melihat, membayangkan bentuk-bentuk dan permukaan-permukaan suatu objek yang telah selesai sebelum dibangun, dengan hanya melihat gambar-gambar yang akan digunakan sebagai penuntun pekerja bangunan itu, kemampuan ini akan mempermudah menangani berbagai pekerjaan dalam matematika seperti goemetri.
Seseorang yang skors kemampuan tilikannya rendah, rencana-rencana dari seorang aritek atau insinyur yang merencanakan sebuah jembatan tidak akan tampak apa-apa. Lain halnya apabila orang itu memiliki kemampuan tilikan dengan skors tinggi, dia akan melihat rencana-rencana itu sebagai rumah, mesin atau jembatan yang sudah selesai. Secara mental, dia mungkin dapat memutar-mutar struktur yang telah selesai itu, dan dapat melihatnya dari berbagai sisi.
Keuntungan yang didapat para siswa setelah mengerjakan dengan baik subtes tilikan ruang (SR) ini adalah membuat bagan, merancang busana, arsitektur, permesinan, kostruksi bangunan, dan beberapa cabang seni dekorasi.
Para siswa yang merencanakan kariernya tidak di Perguruan Tinggi, harus mempertimbangkan skors tilikan ruang (SR) dalam perbandingannya dengan bakat-bakat lainnya untuk menentukan pekerjaan atau latihan yang lebih berhubungan dengan objek-objek yang nyata besar atau kecil, jam dan pencakar langit bukan menyangkut orang atau uang.